Perkembangan teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat. Mulai abad 20 telah banyak penemuan-penemuan yang telah ditemukan di bidang teknologi untuk kehidupan manusia agar lebih mudah. Penemuan di bidang teknologi ini tentunya tidak sembarangan dan semudah begitu saja dapat ditemukan. Tentunya harus dengan teori dan perhitungan secara matematis yang tepat dan tentunya disesuaikan dengan teori dan keadaan alam.
Ilmu sains dalam teorinya harus lah selaras dengan ilmu teknologi dalam penerapannya. Banyak penemuan-penemuan yang tak terduga dan bahkan menjadi hal yang mustahil untuk ditemukan berhasil diciptakan. Semua itu berkat kekuatan sains yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada manusia. Penemuan teknologi terbaru saat ini yang sedang hangat-hangat nya di dunia Elektronika maupun Robotika yaitu sebuah kubus yang dapat bergerak dengan sendirinya, dapat berjalan layaknya roda berputar dan dapat berdiri dengan seimbang di salah satu sudutnya. Sebuah penemuan dengan perhitungan matematis yang sangat rumit dan diterapkan secara elektronik dan mekanik.
Penemuan teknologi terbaru ini bisa juga digolongkan sebagai robot, karena dapat bergerak secara otomatis dan pergerakannya diatur secara elektronik yang diprogram sebagai Artificial Intelligent pada robot tersebut. Secara spesifik kubus ini terdiri dari rangka dari aluminium dengan panjang sisi rangkanya 15 cm. Di dalam kubus ini terdapat 3 roda yang berputar pada 3 sisi kubus ini.
Melalui konfigurasi tersebut, maka kubus ini dapat berpindah dengan membalikkan sisinya, bergerak dengan sendirinya, maupun berdiri scara seimbang hanya dengan salah satu sudut dari kubus tersebut. Perputaran dari 3 roda yang terdapat di dalam kubus tersebut diatur secara elektronik dan itulah yang mempengaruhi pergerakan dan keseimbangan dari kubus. Secara sederhana konsep yang digunakan adalah pengaruh fisika yaitu Momen Inersia yang telah dihitung lengkap secara matematis untuk pengaruhnya kepada kubus.
Bagaimana Robot ini Bisa Berkerja?
Robot ini dimulai dengan ide sederhana, sebuah kubus yang terdiri dari sisi berukuran 15cm yang bisa melompat, keseimbangan di sudut nya, dan berjalan secara otomatis menggunakan motor, baterai, dan komponen elektronik. Secara teori yang digunakan adalah momen inersia yang terjadi pada perputaran dari ketiga roda yang ada di dalam kubus.
Pertama kali roda-roda momentum akan berputar secara kencang dan kemudian dalam beberapa detik akan di rem sehingga roda pun berhenti berputar, dari kejadian tersebut terdapat energi pada roda momentum yang berputar yang berpindah ketika roda momentum itu di rem untuk berhenti berputar. Dari ide inilah kubus pun dapat bergerak dengan sendirinya.
Melalui perhitungan dan analisis secara matematis dari desain kubus ini, maka hal tersebut bukan mustahil terjadi. Perhitungan tersebut menggunakan teori fisika yaitu momen inersia yang kemudian digabungkan ke dalam bentuk kubus dan 3 buah roda momentum. Dari desain tersebut kemudian dihitung secara matematis terhadap gaya dan energi yang terjadi. Dari percobaan tentang gaya yang terjadi dan juga enerji yang terkait, maka hasil perhitungan tersebut dicatat dan diprogram ke sebuah prosesor yang tertanam pada kubus tersebut. Dan tidak lupa pula sensor accelerometer di pasang di setiap sisi kubus tersebut untuk mengukur keseimbangan dalam kubus.
Kolaborasi Ilmu Fisika dan Elektro
Robot yang merupakan penelitian yang dikembangkan para peneliti dari Universitas MIT ini telah banyak diteliti dan dikembangkan pula dari Universitas-universitas lain di dunia. Penelitian ini merupakan kolaborasi antar Ilmu Fisika dan Ilmu Elektro.
Ilmu Fisika ini tentang perputaran roda momentum yang dapat dihitung menyebabkan suatu gaya yang ditrasfer pada sebuah kubus yang telah dihitung pula. Kemudian dari ilmu elektro yang membuatnya secara otomatis dalam pergerakannya.
Ilmu elektro juga yang mengatur perputaran dari roda momentum yang terdapat dalam kubus secara mekanik. Mekanik yang dibangun dalam kubus ini juga terhubung dengan komponen-komponen elektronik sepert motor, gearbox, dan juga penggerak lainnya. Ilmu elektronika yang merupakan perkembangan dari ilmu fisika itu juga sendiri dapat membuat perhitungan matematis menjadi otomatis.
Kolaborasi dari dua disiplin ilmu yang berbeda ini terbukti dapat membuat sesuatu yang menakjubkan
0 komentar:
Posting Komentar